Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

A. JUDUL : Sistem Pernapasan Manusia
B. TUJUAN : Identifikasi jenis udara hasil pernapasan manusia
C. DASAR TEORI :
Respirasi dapat diartikan sebagai peoses yang dilakukan oleh organisme untuk menghasilkan energi dari hasil metabolisme. Ada dua macam respirasi, yaitu respirasi eksternal (luar) dan internal (dalam). Respirasi luar (bernapas) meliputi proses pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 dan uap air antara organisme dengan lingkungannya. Respirasi internal disebut juga pernapasan seluler karena pernapasan ini terjadi di dalam sel, yaitu di dalam sitoplasma dan mitokondria. Respirasi seluler melalui tiga tahap yaitu glikolisis, siklus krebs, dan transfer electron.
Pada manusia, organ pernapasan utamanya adalah paru-paru (pulmo) dan dibantu oleh alat-alat pernapasan lain. Jalur udara pernapasan untuk menuju sl-sel tubuh adalah rongga hidung, faring (rongga tekak), laring, trakea (batang tenggorok), bronkus, paru-paru, alveolus dan sel-sel tubuh.


Proses bernafas jika kita lihat secara sepintas merupakan suatu proses yang sangat simple karena hanya dilakukan dalam waktu yang sekejap. Akan tetapi apabila ditelusuriu lebih jauh, ternyata bernafas bukanlah hal yang sesederhana kita kira. Banyak mekanisme-mekanisme rumit yang mengiringinya.
Pernapasan manusia dibedakan menjadi dua, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.

Mekanisme pernapasan dada
1. Fase Inspirasi pernapasan dada
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru
2. Fase ekspirasi pernapasan dada
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
Mekanisme pernapasan perut
1. Fase inspirasi pernapasan perut
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk
2. Fase ekspirasi pernapasan perut
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.


Pertukaran Oksigen dan Carbondioksida
a. pertukaran oksigen
Kebutuhan oksigen setiap individu berbeda-beda tergantung pada umur, aktivitas, berat badan, jenis kelamin dan jumlah makanan yang dikonsumsi makanan yang dikonsumsi.Dalam keadaan biasa jumlah oksigen yang dibutuhkan sebanyak 300 ml perhari per individu. Sebagian besar oksigen diangkut oleh hemoglobin dengan reaksi sebagai berikut:
Hb4 + 4 O2 -----> 4 HbO2
Proses pengikatan dan pelepasan oksigen dipengaruhi oleh tekanan oksigen, kadar oksigen, kadar carbondioksida dan kadar oksigen dan karbondioksida di jaringan tubuh.
b. pertukaran Karbondioksida
P.CO2 di jaringan tubuh = 60 mmHg à P. CO2 di vena = 47 mmHg à P. CO2 di alveolus atau luar tubuh = 35 mmHg
Pengangkutan CO2 oleh darah dilakukan 3 cara yaitu:
a. Oleh plasma darah
CO2 + H2O H2CO3
Pengangkutan ini dibantu enzim karbonat anhidrase jumlah CO2 yang dapat di
angkut sebanyak 5 %.
b. Oleh Hemoglobin
CO2 + Hb -----> HbCO2 (Karbominohemoglobin)
c. Pertukaran klorida
- CO2 + H2O -------> HCO3
- H2CO3 -------> H+ dan HCO3
- H+ di ikat Hb, krn bersifat racun dalam sel
- HCO3 --------> ke plasma darah
- HCO3 ---------> diganti oleh Cl-


D. ALAT DAN BAHAN :
1. Beacker glass 250 cc 2 buah
2. Selang / sedotan 1 buah
3. Air bersih 200 cc
4. Batu kapur 100 gr
5. Sendok 1 buah

E. PROSEDUR KERJA
1. Buat larutan kapur dengan cara:
a. Masukkan 200 cc air bersih ke dalam beacker glass
b. Masukkan 100 gr batu kapur ke dalam air dalam beacker glass
c. Aduk dan biarkan sampai semua batu kapur larut dalam air
d. Endapkan sampai dihasilkan larutan jernih di atas dan endapan putih di bawah
e. Pisahkan lapisan yang jernih (larutan kapur) dari endapan yang terbentuk
2. Masukkan larutan kapur ke dalam beacker glass sebanyak 100 cc
3. Ambil selang yang tersedia dan masukkan dalam larutan kapur
4. Ambil napas melalui hidung dan keluarkan melalui mulut dengan meniupkannya udara dari mulut ke larutan kapur melalui selang.
5. Amati apa yang terjadi
6. Catat hasil pengamatan dalam tabel


F. DATA HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut :
1. Setelah air bersih dicampur dan di aduk dengan batu kapur, maka air berubah warna menjadi putih.
2. Setelah diaduk , kapur yang tidak larut perlahan-lahan turun ke bawah ke dasar beacker glass.
3. Setelah dibiarkan selama ± 5 menit, terbentuk kumpulan endapan kapur di dasar gelas.
4. Di bagian atas endapan, terdapat larutan yang bening yang disebut larutan kapur.
5. Dibagian paling atas, terdapat putih-putih yang terpisah dengan larutan.
6. Endapan berwarna putih.
7. Larutan kapur berwarna jernih.
8. Setelah larutan kapur dan endapannya di pisahkan, tampak bahwa larutan kapur (tidak termasuk endapannya) merupakan larutan homogen.
9. Sebelum larutan kapur ditiup dengan udara hasil pernapasan dari mulut, larutan kapur masih bening.
10. Setelah larutan kapur ditiup dengan udara hasil pernapasan dari mulut, larutan kapur langsung menjadi keruh.
11. Setelah dibiarkan beberapa saat, larutan kapur menjadi sangat jernih, namun terbentuk butiran-butiran putih.
12. Beberapa saat kemudian, butiran-butiran putih yang terbentuk, turun kedasar beacker glass.
13. Setelah itu, ditiupkan kembali udara yang lebih banyak dalam larutan kapur, setelah beberapa saat, larutan kapur semakin keruh dan butiran-butiran kapur semakin banyak.


G. PEMBAHASAN
Dari praktikum yang telah dilakukan yang bertujuan untuk menguji udara hasil pernapasan manusia, dilakukan dengan cara menyiapkan larutan kapur, yaitu air bersih yang dicampur dengan batu kapur. Campuran antara air dan kapur akan menimbulkan reaksi kimia sebagai berikut :
1. Jika menggunakan kapur gamping (CaCO3)
Kapur gamping + Air ---> Air kapur + Air + CO2
( CaCO3 ) (2H2O) ( Ca(OH)2 )
2. Jika menggunakan kapur sirih (CaO)
Kapur sirih + H2O -----> Ca(OH)2 + Sisa CaO
( CaO ) (belum larut)
Baik menggunakan kapur gamping maupun kapur sirih, tetap akan terbentuk Ca(OH)2 (larutan kapur) yang kita gunakan untuk mengidentifikasi udara hasil pernapasan manusia.
Namun pada praktikum ini digunakan larutan kapur dari kapur gamping yang bereaksi dengan air menghasilakan air kapur, air dan gas CO2.
Setelah diperolah larutan kapur atau Ca(OH)2, kita meniupkan udara lewat mulut melalui sedotan kedalam larutan kapur. Sebelumnya, kita mengambil napas dalam-dalam melalui hidung dan meniupkan udara lewat mulut melalui selang ke dalam larutan kapur.
Secara teoritis, apabila kita menambahkan CO2 Pada air kapur, maka zat kapur yang terkandung dalam air tersebut akan mengikat CO2 sehingga terjadi perubahan warna pada air.
Dan sesuai dengan praktikum yang dilakukan, yang terjadi pada larutan kapur sejenak setalah ditiup adalah larutan kapur menjadi keruh. Namun setelah diamati beberapa saat kemudian, larutan kapur kembali bening dan terlihat butiran-butiran putih kecil yang kemudian mengendap di dasar beacker glaas.
Keruhnya larutan kapur dan adanya butiran-butiran putih ini disebabkan karena telah terjadi reaksi kimia antara larutan kapur dan udara hasil pernapasan manusia. Dari dasar teori yang telah dituliskan di atas, diketahui bahwa udara hasil pernapasan manusia adalah gas CO2. Gas CO2 inilah yang bereaksi dengan larutan kapur sehingga larutan kapur keruh dan menimbulkan endapan.
Reaksi kimia yang terjadi adalah :
Ca(OH)2 + CO2 --------> CaCO3 + H2O
Larutan kapur bereaksi dengan gas karbondioksida menghasilakn butiran kapur dan air.
Dari reaksi di atas dihasilkan CaCO3 dan H2O, CaCO3 inilah yang membuat air kapur menjadi keruh. CaCO3 ini merupakan butiran-butiran putih yang muncul setelah larutan kapur ditiup dengan udara hasil pernapasan. CaCO3 ini adalah kapur yang tadinya larut dalam air kemudian terpisah lagi akibat bereaksi dengan CO2 yang kita hembuskan.
Selain itu, semakin banyak kita meniupkan udara pernapasan dalam larutan kapur, semakin banyak pula CO2 yang bereaksi sehingga akan terbentuk butiran kapur yang lebih banyak


H. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dan pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa :
1. Air bila dicampur dengan kapur akan terjadi reaksi kimia yaitu :
Kapur gamping + Air ---> Air kapur + Air + karbondioksida
CaCO3 + 2H2O ---> Ca(OH)2 + H2O + CO2
2. Udara hasil pernapasan manusia adalah gas karbondioksida (CO2), hal ini terbukti dengan larutan kapur (Ca(OH)2) yang ditiupi dengan udara pernapasan kemudian menjadi keruh dan ada butiran-butiran kapur yang mengendap. Butiran-butiran ini timbul karena zat kapur dalam larutan mengikat gas CO2 yang kita tiupkan sehingga menjadi Ca(CO)3.
3. Reaksi kimia yang terjadi antara larutan kapur dan gas CO2 adalah
Ca(OH)2 + CO2 --------> CaCO3 + H2O
4. Semakin banyak kita meniupkan gas CO2, maka semakin banyak butiran kapur yang terbentuk dan air kapur semakin keruh.


Disusun Oleh Kelompok 2 :
SHINTA DWI A. (101644004)
DESSY YESSICA V. (101644007)
FIMA DYAH A. (101644012)
DEWI KARTIKA M. (101644013)
DEVI YULININGTYAS (101644014)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Laporan Praktikum Biologi


Membedakan Pewarna Alami dan Pewarna Buatan

A. Judul Praktikum : Membedakan Pewarna Alami dan Pewarna Buatan

B. Tujuan : Mengetahui perbedaan pewarna alami dan buatan

C. Rumusan Masalah : Bagaimana perbedaan pewarna alami dan buatan ?

D. Hipotesis :

Bahwa pewarna buatan warnanya lebih pekat daripada pewarna alami.

E. Alat dan Bahan :

Alat : Bahan :

1. Gelas aqua 1. Pewarna buatan

2. Sendok 2. Pewarna alami (daun pandan)

3. Batu 3. Air

4. Plastik

F. Langkah – Langkah Kegiatan :

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Isikan gelas plastik dengan air.

3. Masukkan daun pandan ke dalam plastik, kemudian pukul dengan batu sampai mengeluarkan air. Daun pandan yang sudah mengeluarkan air, digunakan sebagai pewarna alami.

4. Isikan gelas (1) dengan pewarna buatan, dan gelas (2) dengan pewarna alami (daun pandan). Kemudian aduk menggunakan sendok.

5. Amati perbedaan dari masing-masing gelas.

G. Data Hasil Pengamatan :

· Pada gelas (1) yang berisi pewarna buatan

Pada gelas pertama yang berisi pewarna buatan, warnanya lebih tajam atau lebih pekat. Hal ini disebabkan karena banyaknya campuran dari zat kimia.

· Pada gelas (2) yang berisi pewarna alami

Pada gelas kedua yang berisi pewarna alami, warnanya lebih terang dan lebih alami.

H. Kesimpulan :

Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa antara pewarna alami dan pewarna buatan dapat dibedakan dengan cukup mudah. Terutama dalam segi warnanya.


Oleh :

Retno Pritasari (101644203)

Indra Marina Cristiana (101644204)



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

identifikasi rangka penyusun tubuh manusia

rangka

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PEREDARAN DARAH TERBUKA (KECEBONG)








Judul : Identifikasi sistem peredaran darah terbuka (kecebong).

Alat dan Bahan :

1. Kecebong

2. mikroskop

3. Kapas

4. Alkohol








Tujuan : Mengamati sistem peredaran darah yang ada di daerah sekitar ekor kecebong

Langkah Kerja :

1. Amati sistem peredaran darah pada kecebong,

2. Semprotkan alkohol secukupnya pada kapas.

3. Ambil kecebong dan bekap kecebong dengan kapas yang sudah diberi alkohol di bagan kepala.

4. Tempatkan kecebong pada mikroskop, tepatkan posisinya pada bagian dekat ekor kecebong.

5. Amati peredaran darah kecebong di bagian dekat ekornya.

8. Catat dan gambar sesuai dengan penelitian yang dilakukan.



Data Hasil Pengamatan

Gambar peredaran darah di sekitar ekor kecebong yang digantikan baby ikan














Gambar saat peredaran darah masih mengalir :

















Gambar saat peredaran darah sudah tidak mengalir lagi:












Ciri-ciri berudu:

· Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas.

· Pada fase berudu amphibi hidup di perairan dan bernafas dengan insang.

· Pada fase ini berudu bergerak menggunakan ekor.

· Berudu yang berumur 3 minggu insangnya tertutup oleh kulit.

· Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul.

· Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ingsang tak berfungsi lagi ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru.

Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia. Berudu eksklusif hidup di air dan berespirasi menggunakan insang, seperti ikan. Kebanyakan berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan. Beberapa spesies merupakan omnivora (pemakan segala). Pada masa larva (berudu/kecebong), sistem peredaran transportasinya menyerupai sistem transportasi pada ikan

Pembahasan

Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang pada

umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.




a.














a. Sistem Peredaran Darah Kecebong / Berudu

Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia. Berudu eksklusif hidup di air dan berespirasi menggunakan insang, seperti ikan. Kebanyakan berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan. Beberapa spesies merupakan omnivora (pemakan segala).

Pada masa larva (berudu/kecebong), sistem peredaran transportasinya menyerupai sistem transportasi pada ikan. Setelah mengalami metamorfosis menjadi katak, sistem transformasinya mengalami perubahan yang sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat.

Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran. Jantung ikan terbagi menjadi dua ruangan yaitu satu serambi dan satu bilik.

Seluruh darah yang masuk ke jantung melalui vena mempunyai kadar oksigen yang rendah dan karbon dioksida yang tinggi. Darah tersebut disebut darah vena. Otot bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang. Daerah insang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas, karbon dioksida dibebaskan dan oksigen diikat. Darah yang kaya oksigen disebut darah arteri.

Darah arteri kemudian mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh tubuh. Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan ke vena. Seiring dengan waktu, darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, dilepaskan karbon di

oksida dan oksigen diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil. Selanjutnya, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel.

Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.

Arteri adalah pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler. Kapiler memiliki tekanan paling kecil, dan setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding kapiler. (Kartolo 1993).

b. Sistem Peredaran Darah Katak

Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung air, protein, darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki inti dan mengandung Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.











Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium

Pembagian Jantung katak terdiri dari :

1. Sebuah bilik yang berdinding tebal dan


2. Dua buah serambi kanan (atrium deksters) dan serambi kiri (atrium sinister)

A. Sinus venosus yanhg berbentuk segitiga dan terletak di sebelah dorsal dari jantung

B. Trunkus arteriosus berupa pembuluh bulatyang keluar dari bagian dasa ranterior bilik

Pembuluh nadi utama (trunkus arteriosus) yang keluar dari ventrkel kanan bercabang-cabang menjadi dua aorta,tiap aorta membelok ke kiri dan ke kanan. Pada tiap-tiap pangkal arteri yang bercabang yaitu sebagai berikut:

a. Arteri karotis yang mengalirkan darah ke kepala

b. Arteri pulmokutaneus yang bercabang dua; cabang yang menuju keparu-paru disebut arteri pulmonalis, dan yang menuju ke kulit disebut arteri kutanea.

Pada katak terdapat tiga sistem pembuluh :

a. Sistem vena cava yang terdiri dari dua vena cava yang berbeda

b. Sistem vena pulmo kutaneus yang berasal dari paru-paru dan kulit.

c. Sistem vena porta, vena-vena yang belum masuk ke dalam jantung lebih dulu melalui alat-alat tubuh yang biasanya berupa kelenjar-kelenjar dan membuat anyaman kapiler dalam alat-alat tersebut

Sistem peredaran darah pada katak yaitu dimulai dari darah vena dari seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dan kemudian mengalir menuju ke atrium kanan.dari atrium kanan darah mengalir ke ventrikel yang kemudian dipompa menuju arteri pulmonalis→ paru-paru→ vena pulmonalis→ atrium kiri. Selain peredaran darah paru-paru pada katak juga terdapat peredaran darah sistemik yang lintasannya adalah dimulai dari ventrikel→ conus anteriosu→ aorta ventralis menuju ke seluruh tumbuhan.sinus venosus dan menuju atrium kanan.

Pengamatan aliran darah pada katak dipelajari melalui aliran darah pada ekor kecebong setelah ekor kecebong yang diamati di bawah mikroskop terlihat pembuluh darah pada ekor kecebong yang nampak transparan dengan aliran darah -aliran darah tersebut.

Kemudian darah dari arteri ini mengalir agak lambat ke cabang-cabang arteri yang disebut arteriol.darah dari arteriol tersebut akan terus mengalir ke kapiler dan menuju ke bagian ekor.dari pembuluh kapiler ini darah mengalir agak lambat menuju venula, darah akan terus mengalir ke pembuluh vena dan mengalir cepat ke arah kepala.

Pembuluh arteri dan vena mengalirkan darah lebih cepat daripada pembuluh arterior, venula dan kapiler karena ukuran pembuluh darah arteri dan vena tersebut lebih besar dari ukuran pembuluh arterior, vena dan kapiler sehingga darah mengalir lebih cepat.

Hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga memiliki inti. Selain memiliki sistem peredaran darah, katak juga memilki sistem peredaran limfatik. Sistem peredaran limfatik berperan penting dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah.


Kesimpulan

§ Pembuluh yang aliran darahnya paling cepat adalah arteri.

§ Pembuluh yang aliran darahnya lambat adalah vena.

§ Pembuluh yang menghubungkan antara arteri dan vena adalah pembuluh kapiler.

§ Sistem peredaran darah katak adalah peredaran darah ganda, yaitu darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran.

§ Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran

§ Arteri adalah pembuluh dengan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler

§ Vena adalah pembuluh yang aliran darahnya lambat

§ Pembuluh yang menghubungkan antara arteri dan vena adalah pembuluh kapiler

§ Kapiler memiliki tekanan paling kecil, dan setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding kapiler

§ Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel

§ Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium

§ Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung

§ Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung

PENYUSUN

1. GARIN DIAN NUGRAHA (101644202)

2. NOVI NURDIAN (101644207)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS