Erry Dwi .A (101644205)
Eko Mauludin.S (1016442)
Titik Rohmatin (101644244)
PGSD / A /2010
A. A. Tujuan : 1. Untuk mengetahui jumlah tekanan darah pada tubuh manusia
2. Untuk mengetahui tinggi rendahnya tekanan darah manusia
B. Dasar teori
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.
Faktor-faktor yang menentukan tekanan darah adalah :
- Faktor Fisiologis :
a. Kelenturan dinding arteri
b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi tekanan darah.
c. Kekuatan gerak jantung
d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar resistensi terhadap
aliran.
e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkat
f. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh darah maka makin tinggi
tekanan darah.
- Faktor Patologis:
a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun dan berusaha
menstabilankan tekanan darah
b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh aliran yang
lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)
c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin –vasokontriksi perifer
d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah (berkurangnya elastisitas
pembuluh darah )
e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena komposisi
tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk pembakaran
f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan menset baroresepsor untuk menaikan tekanan darah
C. Alat dan Bahan : 1. sphygmomanometer air raksa lengkap dengan manset.
2. stethoscope
3. Kertas
4. Pensil
D. Langkah Kerja :
1. Menyiapkan kertas dan pensil
2. Menyiapkan sphygmomanometer air raksa lengkap dengan manset dan stetoscope
3. Membuka bagian lengan atas yang akan diperiksa, sehingga tidak ada penekanan pada a. brachialis, dimana posisi pasien cukup pada keadaan duduk
4. Memasang manset melingkar pada lengan tempat pemeriksaan setinggi jantung, dengan bagian bawah manset 2 – 3 cm diatas fossa kubiti dan bagian balon karet yg menekan tepat diatas arteri brachialis.
5. Menghubungkan manset dengan sphymomanometer air raksa , posisi tegak dan level air raksa setinggi jantung
6. Meraba denyut a. brachialis pada fossa kubiti dan a. radialis dengan jari telunjuk dan jari tengah ( untuk memastikan tidak ada penekanan
7. Memastikan mata pemeriksa harus sejajar dengan permukaan air raksa ( agar pembacaan hasil pengukuran tepat .
8. Menutup katup pengontrol pada pompa manset
9. Memastikan stetoskop masuk tepat kedalam telinga pemeriksa, raba denyut a. brachialis
10. Memompa manset sampai denyut a brachialis tak teraba lagi
11. Memompa lagi sampai 20 – 30 mm Hg ( jangan lebih tinggi, sebab akan menimbulkan rasa sakit pada pasien, rasa sakit akan meningkatkan tensi )
12. Meletakkan kepala stetoskop diatas a brachialis
13. Melepaskan katup pengontrol secara pelan-pelan sehingga air raksa turun dengan kecepatan 2 – 3 mm Hg per detik atau 1 skala perdetik
14. Memastikan tinggi air raksa saat terdengar detakan pertama arteri brachialis ( Korotkoff I ) è ini adalah tekanan sistolik
15. Memastikan tinggi air raksa pada saat terjadi perubahan suara yang tiba-tiba melemah ( Korotkoff IV ) è tekanan diastolik
16. Melepaskan stetoskop dari telinga pemeriksa dan manset dari lengan pasien.
17. Mencatat tekanan darah yang ditunjukkan di skala pada tabel hasil pengamatan
E. Hasil Pengamatan :
Nama Orang | Umur | Tekanan Darah |
Titik Rohmatin | 19 | 90/80 mmHg |
Sri Sulanjari | 47 | 170/120 mmHg |
F. Pembahasan
Dari table di atas dapat diketahui, bahwa frekuensi tekanan darah yang lebih tinggi adalah tekanan ibu Sri Sulanjari yaitu 170/120 mmHg, hal itu dikarenakan karena perbedaan umur kita, ibu Sri Sulanjari berumur 47 tahun, sedangkan Titik Rohmatin berumur 19 tahun dengan tekanan darah 90/80 mmHg. Selain itu, pada saat pengukuran tekanan darah, memang keadaan ibu Sri Sulanjari sedang lelah , sedangakan keadaan Titik Rohmatin dalam keadaan rileks.
G. Kesimpulan :
Bahwa tinggi rendahnya tekanan darah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah umur dan keadaan emosional masing-masing orang tersebutLAMPIRAN GAMBAR
alat ukur tekanan darah
pemasangan mantel
0 komentar:
Posting Komentar